Selasa, 22 Maret 2011

Reruntuhan Keraton Surosowan, Saksi Bisu Kejayaan Banten

Ahad, 20 Maret 2011, 20:02 WIB
Smaller  Reset  Larger
Republika
Reruntuhan Keraton Surosowan, Saksi Bisu Kejayaan Banten
Reruntuhan Keraton Surosowan
REPUBLIKA.CO.ID, SERANG-- Reruntuhan dinding dan fondasi kamar-kamar berdenah persegi empat yang jumlahnya puluhan menjadi saksi bisu kejayaan kesultanan Banten. Ya, sisa-sisa bangunan itu dahulunya merupakan keraton kesultanan Banten yang diberinama Surosowan. Keraton ini dibangun sekitar tahun 1522-1526 pada masa pemerintahan Sultan Maulana Hasanudin.

"Keraton ini merupakan pusat kegiatan kerajaan Islam Banten," singkat Alwi Shahab, pemerhati sejarah kepada para peserta Melancong Bareng Abah Alwi edisi Menelusuri Jalan Daendels, Ahad (20/3).

Surusowan boleh dibilang serupa dengan sebuah benteng Belanda yang kokoh dengan sudut benteng berbentuk intan (bastion) di empat sudut bangunannya. Keraton ini memiliki tiga gerbang masuk yang masing-masing berada di Utara, Timur, dan Selatan. Pada bagian tengah terdapat kolam berisi air berwarna hijau. "Sayangnya, gambaran megah keraton ini hanya tinggal kenangan," kata Abah Alwi, sapaan akrabnya.

Abah mengatakan disahkannya Banten menjadi Provinsi memungkinkan Banten menghidupkan kembali kemegahan keraton Surosowan. Minimal, menurut Abah, pemerintah provinsi Banten perlu membangun kembali replika Keraton guna menjadikan Banten lama sebagai pusat kebudayaan Banten. "Dengan begitu, warga Banten dapat kembali mengenal sejarah mereka," pungkas abah.agung sasongko
Powered
Red: Stevy Maradona
Rep: Agung Sasongko

Tidak ada komentar:

Posting Komentar