Minggu, 13 Maret 2011

Ayo Bersodakoh Dengan Menulis

6 February 2011
06:29

Oleh Ayatulloh Marsai

Dalam catatan facebook-nya, Hernowo menulis bahwa proses membaca harus diikuti dengan proses menulis. Dia menggunakan istilah in-put untuk membaca, dan output untuk menulis. Keduanya saling berkaitan, tidak hanya menulis itu butuh membaca, lebih dari itu membaca yang tidak disertai dengan penulisan akan mengalami kebekuan dan kejenuhan tersendiri. Karena menulis diibaratkan sirkulasi bagi informasi yang ada didalam pikiran hasil dari membaca, sengaja ataupun tidak sengaja. Maka, ketika membaca tidak disertai menulis termasuk proses membaca yang tidak sehat, input tidak disertai dengan out put.

Senada dengan Hernowo Hasyim, Komarudin Hidayat, Rektor UIN Jakarta, pernah menulis di Sindo Online, bahwa menulis itu menghindarkan dirinya dari stress. Informasi yang setiap hari masuk, baik melalui media cetak yang di baca, maupun melalui media elektronik yang dia dengar dan saksikan setiap hari tentang perkembangan bangsa ini, membuat dia jenuh dan sumpek. Dia mengaku jenuh dengan informasi yang didominiasi oleh info negative bangsa, persolan Gayus Tambunan, Ariel, Luna Maya, dan sebagainya. Kejenuhan informasi ini dia siasati dengan menuliskan refleksi terhadap persoalan-persoalan tersebut setiap hari. Dan, langkah ini yang melegakan dia, menghindarkan dirinya dari stress dan strok ke depannya.

Fakta bahwa menulis dapat melegakan pikiran juga datang dari seorang peneliti Amerika Serikat, Profesor Belouck, Universitas Cicago. Penelitiannya terhadap 20 mahasiswanya yang di suruh menulis keresahan atau masalah-masalah yang dihawatirkan menjelang ujian. Dan terhadap 20 mahasiswanya yang dia suruh diam menunggu saat ujian berlangsung. Hasilnya, yang menulis sebelum ujian nilainya lebih bagus daripada yang diam menunggu ujian berlangsung.

Prof. Belock, menyimpulkan bahwa dalam keadaan stress otak kita tidak bisa bekerja secara maksimal. Maka menulis sangat berguna untuk memaksimalkan fungsi otak dan berkonsentrasi terhadap yang sedang dikerjakan. Stress tadi adalah produk otak yang negative, dan cara menghilangkannya dengan menuliskan persoalan yang membuatnya stress. Maka stressnya akan hilang.

Saya teringat konsep sodakoh dalam al-Quran yang berfungsi untuk membersihkan harta kita. Harta yang masuk sebagai pendapatan kita, tidak semuanya boleh kita pergunakan untuk kepentingan diri kita sendiri. Namun dalam ajaran Islam, harta itu harus diambil sodakohnya terlebih dahulu, supaya bersih. Jika harta kita sudah bersih, maka sirkulasi rizki yang akan masuk berlipat-ganda besarnya. Itu janji Allah.

Dari pengkiasan ini, saya berpendapat bahwa kegiatan menulis itu akan menambah pengetahuan kita, disamping orang lain juga akan terbantu dengan mengambil manfaat dari karya tulis kita. Saya membayangkan, jika ulama-ulama sekarang ini produktif menulis, membagi ilmunya, maka akan kaya khazanah keilmuan kita nanti ke depan. Disamping ulama-ulama juga semakin bertambah pengetahuan dan kebijaksanannya. Ayo sedakahkan pengetahuan kita dengan menulis.

*)Penulis adalah Pembina Bulletin Ciplukan Madrasah Aliyah Al-Khairiyah Karangtengah
Juga tergabung dalam Komunitas Penulis Muda Cilegon (KPMC)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar