Rabu, 11 Mei 2011

Catatan Harian: Cenat-cenut

Rabu, 11 Mei 2011
06:27

Kepala senut-senut. Informasi telah membuatku pusing. Banyak masalah bangsa ini berseliweran, bak lalu lintas di jalan kota. Satu masalah muncul, satu menghilang, tanpa penyelesaian. Yang besar, yang kecil, yang sedang, datang dan menghilang. Sementara penyelesaian selalu mengundang pro-kontra. Walaupun kata orang pro-kontra ini biasa, tetapi dalam praktek kenegaraan, keputusan bersama itu perlu ada untuk dijalankan dan dihormati bersama. Supaya roda pembangunan, roda bangsa untuk mencerdaskan dan menyejahterakan rakyat tercipta. Tidak malah terlena dalam proses berkepanjangan tanpa ujung, yang kita sebut proses demokrasi. Kalau proses ini tidak memakan korban, mungkin tidak mengapa. Tetapi demokrasi yang kita jalankan terlalu banyak memakan korban. Korban rakyat. Rakyat jadi bodoh, memilih pemimpin berdasar pada kontribusi calon pada saat kampanye. Rakyat jadi egois, mementingkan keuntungan pribadi saat pemilu, tidak sedikitpun berfikir tentang perkembangan bangsa secara umum dan jangka panjang. Apalagi yang di partai, mereka tergerak untuk sebuah kepentingan jabatan yang penuh materi. Bukan jabatan untuk dipertanggungjawabkan fungsinya yang tentu terdapat kewajiban di sana. Kalau urusan hak, baru mereka menuntut. Inilah negeri demokrasi Indonesia.
[Ayatulloh Marsai]

Tidak ada komentar:

Posting Komentar