Senin, 12 November 2012

Fokus Memperkenalkan Banten


Senin, 12 Nopember 2012

Selamat pagi. Hari ini saya punya jam di kelas 9, jam ke-2. Guru piket menyarankan saya untuk masuk, sebab guru yang seharusnya masuk jam ke-1 tidak hadir. Mungkin sakit, atau ada orang hajatan. Untuk hal yang terakhir saya juga sering mengalami. Betapa berat meninggalkan urusan permintaan masyarakat ini, baik yang langsung minta maupun tidak meminta. Tidak didatangi bagaimana… didatangi meninggalkan tugas mengajar.

Sering saya meninggalkan mengajar karena ada yang hajatan. Seharusnya ini tidak boleh terjadi, apalagi sering. Kalaupun mau, ya jarang-jaranglah. Jangan sampai tugas utama, dan juga berkaitan dengan banyak orang (umat) terbengkalai. Mudah-mudahan untuk ke depan saya bisa memilih tugas utama, dan masyarakat mau mengertinya. Juga guru-guru yang lain. Supaya pembelajaran di madrasah berjalan dengan tertib.

Selamat pagi. Kelas 9 saya rencanakan untuk fokus pada Kerajaan Islam Banten. Ini penting, supaya mereka mengenal lebih banten ketimbang yang lain. Jangan sampai pengetahuan mereka tentang daerah sendiri kurang. Kurangnya pengetahuan tentang diri sendiri (daerah sendiri) akan menyebabkan disorientasi diri. Perkembangan tanpa arah. Tidak jelas dari mana – mau kemananya.

Selain pembelajaran di kelas, saya juga seperti tahun-tahun sebelumnya, akan mengajak mereka ke situs Banten Lama. Supaya mereka menyaksikan sendiri sisa-sisa kebesaran Kesultanan Banten yang dibicarakan di kelas, baik yang tertulis di buku maupun penjelasan saya selaku guru. Akhirnya kan bertemu, antara konsep dengan realitas. Saya juga yakin akan timbul berbagai rasa, ketika mereka menginjakkan kaki langsung di puing-puing kesultanan. Rasa inilah sebagai nilai lebih, bahkan yang utama, karena saya yakin itu yang akan mendekatkan mereka pada kesadaran sejarah.

Sebetulkan tahun ini bukan kali pertama. Saya sudah melaksanakan ini sejak 4 tahun yang lalu. Efeknya luar biasa. Mereka bersemangat, antusias mencari tahu apa yang mereka temukan di sana. Yang paling penting, materi sejarah bisa terkenang dalam jangka waktu yang lama. Khas. Tidak ada sampai detik ini mata pelajaran yang mau mengemong anak-anak ke luar kelas dalam satu hari full. Mata pelajaran, yah. Kalau ektrakulikuler ada lah: pramuka, ciplukan, dan dll.

Oleh sebab itu saya pertahankan program ini. Kepala Madrasah juga kemarin bertanya, bagaimana program ke Banten Lama. Saya jawab, bagaimana yah? Sengaja saya jawab dengan kalimat bertanya lagi, karena ingin mengetahui tanggapan beliau tentang program ini. Maklum, program ini lahir dari saya sendiri, bukan program sekolah. Jadi, hitung-hitung evaluasi tanggapan Kepala Madrasah terhadap program ini. “Ya, lanjukan saja, karena angkatan-angkatan sebelumnya pergi ke Banten, nanti kalau angkatan sekarang tidak berangkat, nanti gimana githu anak-anaknya.”

Syukurlah Kepala Madrasah merestui program ini. Meskipun jawabannya lebih politis: mempertimbangkan protes siswa kalau program ini dihentikan, daripada akademis: tujuan, manfaat dan kegunaan program ‘wisata sejarah’ ini.

Tetap semangat. Protes siswa, itu artinya program ‘wisata sejarah’ yang saya gagas diminati siswa.

Karang Tengahaswah, Cilegon – Banten.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar