Kamis, 15 Maret 2012

Membongkar Rahasia Penulis Perjalanan


Judul                          : TE-WE (travel writer)

Penulis                         : Gol A Gong

Penerbit                       : Kepustakaan Populer Gramedia

Tahun                          : Februari 2012

Tebal                           : 103 halaman


TE-WE (travel writer), bukan buku traveling biasa. Ini kesan pertama yang akan kita rasakan ketika membaca buku ini. Buku traveling, biasanya banyak bercerita bagaimana pengalaman, suasana, hotel dan makanan di daerah atau negara tertentu yang dikunjungi. TE-WE (travel writer) tidak hanya bicara itu. Gol A Gong, penulis buku ini, membongkar rahasia para traveler  yang bisa bertualang  menjelajahi dunia dengan mendapatkan uang. Ini rahasianya: melakukan perjalanan atau petualangan dengan menuliskan pengalaman perjalanan itu, kemudian mengirimkan tulisannya ke media.

Dalam buku ini, Gol A Gong, juga membagi pengalaman bagaimana memasarkan tulisan, serta memberi wawasan kepada kita tentang tulisan apa saja  yang bisa dibuat dari sebuah perjalanan. Mulai dari feature, laporan perjalanan, sampai novel! Dia berbagi hal tulisan dengan lugas, karena memang dia melakukannya langsung.

Dia tidak hanya bertoeri. Dia sudah membuktikannya. Waktu SMA (1981), dia menjelajahi Jawa – Bali. Saat kuliah, dia keliling Indonesia (1986 – 1988). Tahun 1990 – 1992, dia susuri negara-negara di Asia: Singapura, Malaysia, Thailand, Myanmar, Banglades, India, Nepal, dan Pakistan (hal. 5).

Semua petualangan tersebut kemudian menghasilkan tulisan perjalanan. Dimuat di majalah Anita Cemerlang, HAI, dan tabloid Warta Pramuka. Tulisan-tulisan itu kemudian dibukukan, Perjalanan Asia (Puspa Swara, 1992) dan The Journey (Maximalis, Grafindo, 2008). Dari pengalaman perjalanan itu, Gol A Gong, juga membuat novel,  Balada Si Roy (Gramedia Pustaka Utama, 1989-1994) dan Bangkok Love Story (Gramedia Pustaka Utama, 1994).

Kita dipaksa yakin oleh buku TE-WE ini, karena penulisnya akan membuktikannya lagi, langsung Maret tahun ini. Mas Gong, akan berangkat bersama istrinya ke Mekah. Dia menyebut perjalanannya kali ini dengan “honeymoon ala backpacker.”

Tentu saja perjalanan ini tidak langsung ke Mekah. Bukan petualangan jadinya, kalau langsung Mekah. Dia akan mengawali perjalanan dari Singapura, naik kereta ke Kuala Lumpur, terus ke Hat Yai dan seterusnya sampai ke Mekah.

Yang menjadi berbeda dari buku ini, dibanding buku traveling lain, lagi-lagi adalah gambaran produk perjalanan itu (tulisan), bagaimana proses produksinya, sekaligus memasarkannya. Dari perjalanan kali ini, dia sudah merencanakan membuat sejumlah buku, disamping tulisan perjalanan di beberapa majalah tanah air.

Calon buku itu adalah  Hoeymoon ala Backpacker, Bukan Housewife Biasa, Spiritual Journey, The Traveler’s Wife, Road to Mecca dan Sukses di Negeri Petro Dollar. Hebatnya, semua judul rencana buku itu sudah disepakati terbit oleh sejumlah penerbit besar di Indonesia. Dan, penerbit bersedia membayar di muka untuk biaya perjalanannya.

Buku ini cocok dibaca oleh petualang yang belum menulis perjalanan petualangannya. Atau bagi yang sudah menulis, tetapi masih berserakan di buku diary. Juga pas bagi para penulis yang masih betah di rumah. Apalagi, bagi yang belum melakukan keduanya, “wajib” membaca buku ini. Sebab, Mas Gong sengaja ingin “memanas-manasi” pembaca buku ini, terutama pemula. Di setiap akhir bab, dia meneriakan kalimat provokatif, misal, “…perkenalkan: I am a traveler  writer and travel writer!”, “Itu artinya uang, kawan! Bukankah itu keren?”,  “Ayo, saatnya bertualang sambil menulis!”, dan seterusnya.

Kita akan dibikin menyesal oleh teriakan-teriakan itu, baik karena telah menyia-nyiakan perjalanan berharga yang pernah kita lakukan, dengan tidak menuliskannya, atau karena kita belum ke mana-mana sampai detik ini. []

Diresensi Ayatulloh Marsai
Warga Banten

Tidak ada komentar:

Posting Komentar